Oct 5, 2014

Batugamping fosil diamati dengan menggunakan alat bantu lup. Menurut hasil pengamatan dan dicocokan dengan tabel klasifikasi mendapatkan hasil, yaitu batugamping fosil memiliki warna coklat, jenis batuan sedimen non klastik, memiliki struktur fossiliferous dan memiliki tekstur amorf. Komposisi mineral pada batugamping fosil adalah mineral karbonat (Suharwanto, 2014). Ketika ditetesi HCl Batugamping fosil berbuih. Batugamping fosil adalah batugamping yang terbentuk dari proses-proses kimiawi maupun organis (Islam, 2020). Batugamping fosil terbentuk dari bantuan makhluk hidup. Banyak makhluk hidup yang mengandung kalsium karbonat yang berasal dari perairan laut yang menghasilkan cangkang, seperti foraminifera. Ketika organisme tersebut mati, cangkang tersebut kemudian terendapkan didasar perairan dan terakumulasi disana. Gelombang laut mengubah sebagian cangkang menjadi pecahan-pecahan kecil, dan sebagiannya lagi masih utuh. Materi tersebut kemudian mengendap pada dasar laut dan membentuk sedimen. Setelah beberapa juta tahun, sedimen tersebut kemudian mengeras menjadi batu. Karena adanya subduksi, terjadi pengangkatan pada daratan tempat batugamping fosil terbentuk, yang mengakibatkan batugamping fosil naik ke permukaan (Sumanto, 2014).
            Proses pembentukan batuan beku riolit yaitu melalui proses pembekuan magma di atas permukaan bumi. Merupakan batuan beku lelehan yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang bersifat asam. Riolit dihasilkan dari proses pendinginan magma yang cepat. Sebagai hasilnya, batuan ini biasanya ditemukan di dalam domes, chimneys, dikes. Batuan ini kaya akan kuarsa dan alkali feldspar (Suharwanto, 2014). Mineral biotit adalah mineral yang biasa muncul pada batuan ini. Riolit adalah batuan beku bersifat asam. Namun sebenarnya sifat asam batuan ini bergantung kepada kandungan silika di dalamnya (Bagus, 2013). Riolit dianggap bersifat asam apabila kandungan silikanya melebihi 66%. Batuan beku riolit berwarna putih kemerah mudaan, memiliki struktur masif karena tidak menunjukan adanya sifat atau jejak gas pada batuan ini, memiliki tekstur derajat kristalisasi holokristalin karena batuan ini tersusun seluruhnya oleh massa kristal, ukuran butirnya afanitik karena batuan ini merupakan jenis vulkanik dan terbentuk dari pembekuan magma di atas permukaan bumi, Kemas dari batuan ini memiliki relasi granular karena butirnya relatif seragam dan bentuknya anhedral karena bentuk butirnya dibatasi oleh bidang kristal yang tidak sempurna. Batuan beku riolit termasuk ke dalam jenis batuan beku vulkanik asam karena sifat asam batuan ini bergantung kepada kandungan silika di dalamnya dan riolit mengandung silika melebihi 66%. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa batuan beku riolit termasuk ke dalam jenis batuan beku vulkanik karena memiliki tekstur, warna dan struktur yang sesuai dengan batuan beku vulkanik. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan beku riolit termasuk ke dalam jenis batuan beku vulkanik karena terbentuk melalui proses pembekuan magma di atas permukaan bumi (Nur, 1999).
     
      Batuan beku diamati dengan menggunakan alat bantu lup. Menurut hasil pengamatan dan dicocokan dengan buku Penuntun Praktikum Mineralogi Petrologi mendapatkan hasil, yaitu batuan beku ini memiliki warna putih abu abu, jenis batuan beku vulkanik asam ,berstruktur masif dan memiliki tekstur derajat krisalisasi holokristalin, ukuran butir fanerik, kemas batuan beku ini memiliki relasi inequigranural (porfiritik) ada fenokris tertanam di batuan ini dan batuan ini berbentuk anhedral. Komposisi mineral ini mengandung plagioklas lebih banyak dibandingkan dengan ortoklas (Suharwanto, 2014).Proses pembekuan batuan beku dasit yaitu melalui proses pembekuan magma di atas permukaan bumi. Dasit terbentuk dari magma .cair bersifat asam, yang membeku di permukaan bumi. Magma tersebut keluar permukaan bumi membentuk suatu aliran dan kemudian membeku. Pembekuan tersebut berlangsung cepat, dicirikan dengan terdapatnya kristal yang halus. Dasit adalah batuan beku yang memiliki kandungan besi yang tinggi. Kuarsa dan plagioklas feldspar adalah mineral utama dari dasit, dengan sedikit kandungan biotit, hornblende dan piroksen. Dasit biasanya ditemukan dalam aliran lava, dikes dan domes (Islam, 2020). Dasit sering terasosiasi dengan area lokal di dalam atau di tepi lempeng Dari hasil pengamatan diketahui bahwa batuan beku dasit yang diamati berkeadaan fisik sama dengan teori yang ada. Baik itu dari segi warna, struktur, maupun teksturnya. Batuan beku dasit memiliki warna putih abu-abu, strukturnya masif karena tidak menunjukan adanya sifat aliran atau jejak gas, memiliki tekstur derajat kristalisasi holokristalin karena batuan ini tersusun seluruhnya oleh massa kristal, ukuran butirnya fanerik berbentuk anhedral dan relasi inequigranular, menurut teori komposisi utama dari batuan beku dasit adalah mineral utama plagioklas, feldspar dan kuarsa sesuai dengan pengamatan batuan beku dasit ada kristal besar (fenokris) yang tertanam di batuan ini, yaitu plagioklas dan sedikit kuarsa (Sumanto, 2014).
     



Bibliography 
Bagus, T. (2013). Riolit. Cilegon: Gunung Kembar.
Islam, D. (2020). Mineralogi. Bekasi: Alam Baka.
Nur, P. (1999). Kuliah Dong. Yogyakarta: Kaki Kejepit.
Suharwanto. (2014). Buku Penuntun Praktikum Mineralogi Petrologi. Yogyakarta: UPN "Veteran" Yogyakarta.
Sumanto. (2014). Petrologi. Bogor: Alam Baka.












                                                                                                                                                                        

0 comments:

Post a Comment