Batugamping fosil diamati dengan menggunakan alat bantu
lup. Menurut hasil pengamatan dan dicocokan dengan tabel klasifikasi
mendapatkan hasil, yaitu batugamping fosil memiliki warna coklat, jenis batuan
sedimen non klastik, memiliki struktur fossiliferous
dan memiliki tekstur amorf. Komposisi mineral pada batugamping fosil adalah
mineral karbonat (Suharwanto, 2014) . Ketika ditetesi HCl Batugamping
fosil berbuih. Batugamping
fosil adalah batugamping yang terbentuk dari proses-proses kimiawi maupun
organis (Islam, 2020) . Batugamping fosil
terbentuk dari bantuan makhluk hidup. Banyak makhluk hidup yang mengandung
kalsium karbonat yang berasal dari perairan laut yang menghasilkan cangkang,
seperti foraminifera. Ketika organisme tersebut mati, cangkang tersebut
kemudian terendapkan didasar perairan dan terakumulasi disana. Gelombang laut
mengubah sebagian cangkang menjadi pecahan-pecahan kecil, dan sebagiannya lagi
masih utuh. Materi tersebut kemudian mengendap pada dasar laut dan membentuk
sedimen. Setelah beberapa juta tahun, sedimen tersebut kemudian mengeras
menjadi batu. Karena adanya subduksi, terjadi pengangkatan pada daratan tempat
batugamping fosil terbentuk, yang mengakibatkan batugamping fosil naik ke
permukaan (Sumanto, 2014) .
Proses pembentukan batuan beku riolit yaitu
melalui proses pembekuan magma di atas permukaan bumi. Merupakan batuan beku
lelehan yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang bersifat asam. Riolit
dihasilkan dari proses pendinginan magma yang cepat. Sebagai hasilnya, batuan
ini biasanya ditemukan di dalam domes,
chimneys, dikes. Batuan ini kaya akan
kuarsa dan alkali feldspar (Suharwanto, 2014) . Mineral biotit adalah
mineral yang biasa muncul pada batuan ini. Riolit adalah batuan beku bersifat
asam. Namun sebenarnya sifat asam batuan ini bergantung kepada kandungan silika
di dalamnya (Bagus, 2013) . Riolit dianggap
bersifat asam apabila kandungan silikanya melebihi 66%. Batuan beku riolit berwarna putih
kemerah mudaan, memiliki struktur masif karena tidak menunjukan adanya sifat
atau jejak gas pada batuan ini, memiliki tekstur derajat kristalisasi
holokristalin karena batuan ini tersusun seluruhnya oleh massa kristal, ukuran
butirnya afanitik karena batuan ini merupakan jenis vulkanik dan terbentuk dari
pembekuan magma di atas permukaan bumi, Kemas dari batuan ini memiliki relasi granular karena butirnya relatif seragam
dan bentuknya anhedral karena bentuk butirnya dibatasi oleh bidang kristal yang
tidak sempurna. Batuan beku riolit termasuk ke dalam jenis batuan beku vulkanik
asam karena sifat asam batuan ini bergantung kepada kandungan silika di
dalamnya dan riolit mengandung silika melebihi 66%. Dari hasil pengamatan,
diketahui bahwa batuan beku riolit termasuk ke dalam jenis batuan beku vulkanik
karena memiliki tekstur, warna dan struktur yang sesuai dengan batuan beku
vulkanik. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan beku riolit termasuk ke
dalam jenis batuan beku vulkanik karena terbentuk melalui proses pembekuan
magma di atas permukaan bumi (Nur, 1999) .
Batuan beku
diamati dengan menggunakan alat bantu lup. Menurut hasil pengamatan dan
dicocokan dengan buku Penuntun Praktikum Mineralogi Petrologi mendapatkan
hasil, yaitu batuan beku ini memiliki warna putih abu abu, jenis batuan beku
vulkanik asam ,berstruktur masif dan memiliki tekstur derajat krisalisasi
holokristalin, ukuran butir fanerik, kemas batuan beku ini memiliki relasi inequigranural (porfiritik) ada fenokris
tertanam di batuan ini dan batuan ini berbentuk anhedral. Komposisi mineral ini
mengandung plagioklas lebih banyak dibandingkan dengan ortoklas (Suharwanto, 2014) .Proses pembekuan batuan beku dasit yaitu melalui proses pembekuan magma
di atas permukaan bumi. Dasit terbentuk dari
magma .cair bersifat asam,
yang membeku di permukaan bumi. Magma tersebut keluar permukaan bumi membentuk
suatu aliran dan kemudian membeku. Pembekuan tersebut berlangsung cepat,
dicirikan dengan terdapatnya kristal yang halus. Dasit adalah batuan beku yang
memiliki kandungan besi yang tinggi. Kuarsa dan plagioklas feldspar adalah
mineral utama dari dasit, dengan sedikit kandungan biotit, hornblende dan
piroksen. Dasit biasanya ditemukan dalam aliran lava, dikes dan domes (Islam,
2020) .
Dasit sering terasosiasi dengan area lokal di dalam atau di tepi lempeng Dari hasil pengamatan diketahui bahwa
batuan beku dasit yang diamati berkeadaan fisik sama dengan teori yang ada. Baik
itu dari segi warna, struktur, maupun teksturnya. Batuan beku dasit memiliki
warna putih abu-abu, strukturnya masif karena tidak menunjukan adanya sifat
aliran atau jejak gas, memiliki tekstur derajat kristalisasi holokristalin
karena batuan ini tersusun seluruhnya oleh massa kristal, ukuran butirnya
fanerik berbentuk anhedral dan relasi
inequigranular, menurut teori komposisi utama dari batuan beku dasit adalah
mineral utama plagioklas, feldspar dan kuarsa sesuai dengan pengamatan batuan
beku dasit ada kristal besar (fenokris)
yang tertanam di batuan ini, yaitu plagioklas dan sedikit kuarsa (Sumanto, 2014) .
Bibliography
Islam, D. (2020). Mineralogi.
Bekasi: Alam Baka.
Nur, P. (1999). Kuliah Dong.
Yogyakarta: Kaki Kejepit.
Suharwanto. (2014). Buku Penuntun
Praktikum Mineralogi Petrologi. Yogyakarta: UPN "Veteran"
Yogyakarta.
Sumanto. (2014). Petrologi. Bogor:
Alam Baka.
0 comments:
Post a Comment